Sejak Tanggal 14 November 1945 Sistem Pemerintahan Indonesia Menjadi

Sejak Tanggal 14 November 1945 Sistem Pemerintahan Indonesia Menjadi.

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Bendahara Menteri Indonesia
Bekas jabatan strategi
National emblem of Indonesia Garuda Pancasila.svg

Lambang negara

Soetan Sjahrir 1948.jpg

Sutan Sjahrir, Perdana Menteri purwa Indonesia

Pembesar pertama Sutan Sjahrir
Pejabat terakhir
  • Djuanda Kartawidjaja (Resmi, 1959)
  • Soekarno (Bukan Resmi, 1966)
Kecondongan Ratu Yang Mulia
Pelantik Presiden
Jabatan dimulai 14 November 1945
Jabatan bubar
  • 9 Juli 1959 (secara Konstitusional)
  • 25 Juli 1966 (pengunduran diri Soekarno)

Perdana Menteri Republik Indonesia, secara umum disebut sebagai
Perdana Menteri Indonesia
adalah jabatan tertinggi di Pemerintahan Indonesia pada perian Revolusi Kewarganegaraan hingga berakhirnya masa Demokrasi Terpimpin. Mangkubumi Nayaka bertugas memimpin jalannya pemerintahan dan menjadi arahan kabinet. Setelah disahkannya Dekrit Presiden 1959, Presiden Soekarno selaku Pemimpin Osean Revolusi menjawat peranan misal Perdana Nayaka sebatas pengunduran dirinya sreg 1966.

Sejarah

[sunting
|
sunting sumber]

Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan bahwa Indonesia memperalat sistem presidensial internal menjalankan kereta angin tadbir. Dengan demikian, tidak ada ketentuan secara konstitusional bahwa pemerintahan dipimpin makanya Perdana Menteri, melainkan dipegang oleh Presiden nan kembali presiden. Pada awal kemerdekaan, posisi Perdana Menteri justru diadakan untuk memimpin kabinet dan jalannya rezim. Kemudian, jabatan Perdana Menteri dijamin oleh Pasal 52 UUD Sementara 1950. Bendahara Menteri ditunjuk atas kewenangan Presiden dan ditugaskan kerjakan menindak anggaran belanja pemerintah dan berkewajiban atas kabinet, serta berkewajiban kepada Presiden dan Konsul Presiden Republik Indonesia.

Privat praktik pemerintahannya, Patih Menteri bertanggung jawab kepada Awak Pekerja-Komite Kewarganegaraan Indonesia Rahasia (BP-KNIP) atau Dewan Agen Rakyat Darurat (DPRS) dan perlu bertawaran dengan Kepala negara sebelum membuat politik hijau ataupun keputusan segara. Sahaja, apabila Perdana Menteri mengotot dengan BP-KNIP ataupun Presiden, maka susuk lain dapat dipilih sebagai alternatif.

Baca :   Jelaskan Dampak Positif Interaksi Antarruang Dalam Bidang Ekonomi

Pada 5 Juli 1959, Presiden Soekarno membedakan Keputusan Presiden nan menyatakan bahwa, karena ketidakmampuan Konstituante untuk hingga ke mayoritas dua pertiga, UUD 1945 akan diberlakukan kembali, ini dihapus landasan konstitusional bagi kantor Perdana Menteri. Namun, sreg tanggal 9 Juli tahun yang selevel, Sukarno mengambil jabatan Patih Menteri selain Kepresidenan, kemudian menggunakan kalimat “Saya Menteri Presiden dan Perdana” sebagai pesan nan dominan dalam pidato-pidatonya setelah pengambilalihan kekuasaan yang gagal terhadap pemerintah lega waktu 1965 dan pelampiasan sahifah mentransfer semua kekuatan politik kerjakan Soeharto, Soekarno kehilangan gelar Bendahara Nayaka bersama-sejajar dengan Presiden tersebut.

Daftar

[sunting
|
sunting sumber]

No. urut Perdana Menteri
(lahir–wafat)
Potret Mulai memegang Akhir menjabat Puak
1 Sutan Sjahrir
(1909–1966)
Sutan Sjahrir, Pekan Buku Indonesia 1954, p246.jpg 14 November 1945 12 Maret 1946 Partai Sosialis Indonesia
12 Maret 1946 2 Oktober 1946
2 Oktober 1946 3 Juli 1947
2 Amir Sjarifuddin
(1907–1948)
Amir Sjarifoeddin.jpg 3 Juli 1947 11 November 1947 Partai Sosialis Indonesia
11 November 1947 29 Januari 1948
3 Mohammad Hatta
(1902–1980)
Mohammad Hatta, Pekan Buku Indonesia 1954, p242.jpg 29 Januari 1948 19 Desember 1948 Nonpartisan
Tidak terserah[a] 19 Desember 1948 14 Juli 1949
(3) Mohammad Hatta 14 Juli 1949 4 Agustus 1949 Nonpartisan
4 Agustus 1949 20 Desember 1949
Mohammad Hatta
(Patih Nayaka Republik Indonesia Konsorsium)
20 Desember 1949 6 September 1950
Susanto Tirtoprodjo
(Penjawat Sementara)
(1900–1967)
Soesanto Tirtoprodjo, minister van Justitie (Kehakiman) in het kabinet Sjahrir …, Bestanddeelnr 11864.jpg 20 Desember 1949 21 Januari 1950 Puak Nasional Indonesia
4 Abdul Halim
(1911–1987)
Abdul Halim Prime Minister.jpg 21 Januari 1950 6 September 1950 Nonpartisan
5 Mohammad Natsir
(1908–1993)
Mohammad Natsir 1950s.jpg 6 September 1950[1] 21 April 1951 Partai Masyumi
6 Sukiman Wirjosandjojo
(1898–1974)
Sukiman Wirjosandjojo, Departemen Dalam Negeri dari Masa ke Masa, p59.jpg 26 April 1951 1 April 1952 Partai Masyumi
7 Wilopo
(1909–1981)
Wilopo.jpg 1 April 1952 30 Juli 1953 Partai Nasional Indonesia
8 Ali Sastroamidjojo
(1903–1976)
Ali Sastroamidjojo.jpg 30 Juli 1953 12 Agustus 1955 Partai Nasional Indonesia
9 Burhanuddin Harahap
(1917–1987)
Burhanuddin Harahap.jpg 12 Agustus 1955 24 Maret 1956 Partai Masyumi
10 Ali Sastroamidjojo 24 Maret 1956 9 April 1957 Partai Nasional Indonesia
11 Djuanda Kartawidjaja
(1911–1963)
Djuanda Kartawidjaja.jpg 9 April 1957[2] 6 Juli 1959 Nonpartisan
12 Soekarno[b]

(1901–1970)
Soekarno.jpg 9 Juli 1959 25 Juli 1966 Nonpartisan
Baca :   Apa Yang Harus Dilakukan Agar Sumber Daya Alam Tetap Lestari

Catatan

[sunting
|
sunting sumber]


  1. ^

    Patih Menteri petahana Republik Indonesia Mohammad Hatta ditangkap dan diasingkan oleh pihak maskapai Belanda pada copot 19 Desember 1948.

  2. ^

    Soekarno yakni seorang Presiden, Perdana Menteri, Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata, Mandataris Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS), dan Pemimpin Besar Rotasi lega masa Demokrasi Terpimpin.

Jabatan lain yang tersapu

[sunting
|
sunting sumber]

Bos
(lahir–wafat)
Potret Tiba menjabat Akhir menjabat Organisasi politik
Djuanda Kartawidjaja
(Menteri Mula-mula)
(1911–1963)
Djuanda Kartawidjaja.jpg 9 Juli 1959 13 November 1963 Nonpartisan
Soeharto
(Pengarah Presidium Lemari kecil)
(1921–2008)
Soeharto - Kabinet Ampera I.jpg 25 Juli 1966 17 Oktober 1967 ABRI
(Sekber Golkar)

Lihat pula

[sunting
|
sunting perigi]

  • Indonesia
  • Sejarah Indonesia
  • Politik Indonesia
  • Daftar penggerak Indonesia
  • Daftar Kepala negara Indonesia
  • Daftar Wakil Presiden Indonesia
  • Daftar Duta Perdana Menteri Indonesia
  • Daftar kabinet Indonesia
  • Album Bagan Kepresidenan Indonesia
  • Daftar ibu dan bapak negara Indonesia

Pustaka

[sunting
|
sunting sumber]


  1. ^

    Feith, Herbert. The Decline of Constitutional Democracy in Indonesia. situasi 168

  2. ^



    Mimbar Iradiasi. Kementerian Penerangan Republik Indonesia. 27 Agustus 1957. hlm. 208.




Pranala luar

[sunting
|
sunting sumber]

  • (Inggris)
    World Statesmen



Sejak Tanggal 14 November 1945 Sistem Pemerintahan Indonesia Menjadi

Source: https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_Perdana_Menteri_Indonesia

Check Also

Alasan Informasi Akuntansi Sangat Berguna Bagi Perusahaan Adalah

Alasan Informasi Akuntansi Sangat Berguna Bagi Perusahaan Adalah. Segala apa pentingnya laporan keuangan atau catatan …